Dokter yang empatik bikin pasien cepat sembuh


Tahukah Anda kalau pasien yang dilayani oleh dokter yang empatik sembuh lebih cepat dari sakitnya?

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap pasien flu mengungkap bahwa pasien
yang ditangani oleh dokter yang empatik lebih cepat sembuh. Durasi dan
tingkat keparahan flu cenderung berkurang. Durasi penyakit berkurang sekitar
0,91 hari dan tingkat keparahan bekurang 16%.

Pasien-pasien klinik diminta mengisi kuesioner -The Consultation and Relational
empathy (CARE) yang dirancang untuk mengukur
empati dari sudut pandang pasien. Pasien mengisi kuesioner segera setelah
dikunjungi oleh seorang dokter. CARE mengukur 10 area konsultasi untuk melihat apakah
dokter: (1) membuat mereka merasa tentram, (2) mengijinkan mereka untuk
"menceritakan cerita mereka", (3) benar-benar mendengarkan, (4) tertarik
kepada mereka sebagai orang seutuhnya, (5) sepenuhnya mengerti kekhawatiran mereka
(6) menunjukkan perhatian, (7) positif, (8) menerangkan dengan jelas,
(9)membantu mereka untuk mengontrol perawatan, (10) membantu membuat sebuah
rencana bertindak

dokter juga diminta untuk memberi penilaian tentang interaksi praktisi-pasien
dengan dua pertanyaan yang menilai seberapa tinggi mereka menyukai pasien
dan seberapa dekat mereka dengan pasien.

Peneliti menemukan bahwa pasien yang memberikan angka CARE yang sempurna pada
dokter, mengalami durasi flu yang lebih pendek dan cenderung memiliki tingkat
keparahan yang lebih rendah.

Pertanyannya apakah asosiasi ini merupakan hasil dari empati dokter atau
karakteristik unik pasien yang memberikan skor sempurna? Setelah ditinjau,
orang-orang yang memberikan skor sempurna cenderung lebih tua, bukan kulit putih
dan jenjang pendidikan yang lebih rendah. meskipun demikian,hal-hal tersebut
tidak memprediksikan tingkat keparahan atau durasi sakit. peneliti menduga bahwa
mereka yang lebih optimis atau kurang stres cenderung untuk memberikan skor
yang sempurna. ketika stres dan optimisme dimasukkan, skor CARE yang sempurna
tidak secara signifikan berkorelasi dengan tingkat kualitas hidup atau kesehatan pribadi
peneliti tidak menemukan karakteristik unik dari individu yang memberikan skor sempurna
yang dapat menjelaskan hubungan antara durasi dan keparahan sakit.

Oleh karena itu peneliti berkesimpulan bahwa interaksi empatik antara pasien dan
dokter mungkin sungguh-sungguh mempengaruhi penyakit.

Apakah dokter Anda empatik? Mungkin Anda bisa lebih cepat sembuh bila ditangani
oleh dokter yang empatik.

Referensi:

Rakel, D.P., Hoeft, T.J., Barrett, B.P.,Chewning, B.A., Craig, B.M., & Niu, M. 2009.
Practitioner Empathy and the Duration of the Common Cold (Online), Fam Med Vol.41, No.7
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19582635).

gambar diambil dari:
http://www.naprapathicmedicine.edu/female_doctor_smile.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awas Bising!

Eksperimen-Eksperimen Klasik yang Menarik Perhatianku

Culture Shock: Shock Karena Bertemu Budaya yang Berbeda