Ayo Main!!!


Ada yang mau main? Siapa sih yang nggak pernah bermain? Umumnya kita bermain sejak kita kanak-kanak, bahkan ada yang masih terus bermain hingga sekarang. Dunia anak-anak memang tidak bisa lepas dari kegiatan bermain. Sayangnya sebagian orang beranggapan bermain hanya sekedar aktivitas mencari hiburan dan membuang-buang waktu saja. Orang tua memasukkan anak pada segudang les ini dan itu, sehingga malah membuat anak kehilangan waktu bermainnya. Padahal, manfaat bermain ada banyak loh.

Tedjasaputra (2005) menyatakan manfaat bermain ditinjau dari berbagai aspek, antara lain:
  1. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek fisik. Bila anak sering melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh maka tubuh anak akan menjadi kuat. Otot-otot anak akan tumbuh dan menjadi kuat. Contoh permainan yang dapat menunjang perkembangan otot tubuh adalah memanjat dan meluncur.
  2. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek motorik kasar dan halus. Dengan bermain anak dapat mengembangkan aspek motorik halusnya, yang tampak pada anak-anak yang mulanya hanya dapat membuat coretan-coretan dengan menggunakan pensil. Semakin bertambah usia anak, ia akhirnya dapat menggambar bentuk-bentuk yang berarti. Begitu juga dengan aspek motorik kasar yang terlihat pada anak yang awalnya tidak mampu berlari, tetapi dengan bermain kejar-kejaran, anak menjadi tertarik untuk melakukannya dan menjadi terampil.
  3. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek sosial. Melalui kegiatan bermain dengan teman, anak akan belajar berbagi hak milik, menggunakan mainan secara bergilir, melakukan kegiatan bersama, dan mempertahankan hubungan yang sudah terbina dengan teman sepermainan. Anak juga dapat belajar mengkomunikasikan isi pikiran dan perasaannya serta memahami apa yang diucapkan oleh temannya. Bermain juga dapat berperan sebagai media untuk mempelajari budaya setempat, peran-peran sosial, dan peran jenis kelamin yang berlangsung dalam masyarakat.
  4. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek emosi atau kepribadian. Melalui bermain, seseorang dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya karena banyaknya larangan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut akan membuat anak lega dan rileks. Dengan kegiatan bermain dengan sekelompok teman anak akan mempunyai penilaian tentang dirinya dan kelebihan-kelebihan yang ia miliki, sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif, rasa percaya diri dan harga diri karena ia merasa mempunyai kompetensi tertentu.
  5. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek kognisi. Aspek kognisi yang dimaksud adalah pengetahuan yang luas, daya nalar, kreativitas (daya cipta), kemampuan berbahasa, serta daya ingat. Konsep seperti warna, ukuran, bentuk, arah dan besaran dapat dipelajari melalui kegiatan bermain. Anak akan merasa bebas untuk mengembangkan daya ciptanya melalui coretan-coretan yang ia buat, cerita yang ia ungkap, serta hasil karya lainnya. Melalui kegiatan bermain dengan teman sebaya, anak juga dapat berkomunikasi dan menambah perbedaharaan kata yang dimilikinya, serta belajar mengungkapkan keinginan, pendapat, serta perasaannya.
  6. Manfaat bermain untuk mengasah ketajaman pengindraan. Melalui kegiatan bermain, anak dapat mengasah kepekaan penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perabaan. Misalnya, bayi dapat bermain kerincingan atau music box yang dapat berbunyi.
  7. Manfaat bermain untuk mengembangkan keterampilan olahraga dan menari. Bila seorang anak banyak melakukan gerakan, baik berlari, melompat, menendang, melempar, serta menendang bola, maka ia akan leboh siap untuk menekuni bidang yang lebih besar di kemudian hari. Begitu pula halnya dengan menari.

Ismail (2006) menuliskan bahwa bermain juga memilik beberapa fungsi, antara lain:
  1. Sebagai penyalur energi berlebih yang dimilik anak. Anak mempunyai energi berlebih karena terbebas dari segala macam tekanan dan diungkapkan melalui bermain (Sciller & Spencer)
  2. Sebagai sarana menyiapkan hidup anak kelak, mis: dengan bermain peran, secara tidak sadar ia menyiapkan perannya dalam pekerjaan di masa depan (Karl Groos)
  3. Sebagai pelanjut citra kemanusiaan. Melalui bermain anak melewati tahap-tahap perkembangan yang sama dari pekerjaan sejarah umat manusia (Teori Rekapitulasi). Kegiatan-kegiatan seperti lari, melempar, memanjat, dan melompat, merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dari generasi ke generasi (Stanley Hall).
  4. Untuk membangun energi yang hilang. Bermain merupakan medium untuk menyegarkan badan kembali (revitalisasi) setelah bekerja selama berjam-jam (Lazarus).
  5. Untuk memperoleh kompensasi atas hal-hal yang tidak diperolehnya. Melalui kegiatan bermain, anak memuaskan keinginan-keinginannya yang terpendam atau tertekan. Dengan bermain anak seperti mencari kompensasi untuk apa yang tidak ia peroleh dalam kehidupan nyata, untuk keinginan-keinginan yang tidak mendapat pemuasan (mazhab
    Psikoanalisis).
  6. Bermain juga memungkinkan anak melepaskan perasaan-perasaan dan emosi-emosinya, yang dalam realitas tidak dapat diungkapkannya.
  7. Memberi stimulus pada pembentukan kepribadian. Kepribadian terus berkembang dan untuk pertumbuhan yang normal, perlu ada rangsangan (stimulus), dan bermain memberikan stimulus ini untuk pertumbuhan (Appleton).
Banyak kan, manfaat bermain. Jadi jangan takut untuk membiarkan anak Anda bermain. Asal jangan sampai kebablasan dan melupakan tugas di sekolah dan di rumah. Bagaimanapun anak-anak butuh bermain. Jadi, Ayo Main!!!

Referensi:
Tedjasaputra, M.S. 2005. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: Grasindo.
Ismail, S. 2006. Manfaat Bermain (Online), (http://www.apedukatif.co.cc-a.googlepages.com/manfaatbermain).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awas Bising!

Eksperimen-Eksperimen Klasik yang Menarik Perhatianku

Culture Shock: Shock Karena Bertemu Budaya yang Berbeda