Cari Sensasi!


"Ah, cuma cari sensasi!"

Kalau kebanyakan kalimat ini Anda dengar dari infotainment dan hanya berlaku untuk selebriti (atau yang sok jadi selebriti), Anda bisa jadi salah. Pencarian sensasi bukan hanya untuk ajang kepopuleran. Sebagian orang merasakan kebutuhan untuk mencari sensasi, bukan hanya untuk dilirik orang lain, tapi semata-mata untuk memuaskan hasrat diri sendiri.

Dalam beberapa penelitian, pencarian sensasi juga dikaitkan dengan keterlibatan dalam olahraga yang beresiko tinggi, perilaku mengemudi sambil mabuk atau kebut-kebutan di jalan (hayoo, siapa yang suka balap liar di jalan???), kesukaan pada makanan yang tidak familiar, bahkan sampai keterlibatan dalam agresi fisik maupun verbal. Pencarian sensasi juga ternyata mempunyai bentuk yang impulsif dan antisosial. Sebagian orang bisa bertindak agresif dan menyerang orang lain, serta melanggar aturan untuk mencari sensasi, bukan demi orang lain loh, tapi untuk diri sendiri. Sensasional atau irasional? Bagi kebanyakan orang, masuk penjara karena cari sensasi mungkin nggak masuk akal. Tapi, hal tersebut bisa saja terjadi.

Óscar Herrero dan Roberto Colom (2008) meneliti tentang pencarian sensasi yang impulsif dan tidak bersifat sosial (Impulsive,Unsocialized Sensation Seeking – ImpUSS) pada 183 pria penghuni rumah tahanan (rutan) dan 397 pria dari masyarakat umum di Spanyol. Dengan menggunakan SSS (Sensation Seeking Scale) dan EPQ-R(Eysenck Personality Questionnaire – Revised), mereka menemukan bahwa secara umum, para tahanan lebih merasakan kebutuhan mencari sensasi dibandingkan dengan populasi umum. Perbedaan penting antara kedua populasi adalah kesukaan pada pengalaman yang tidak konvensional dan baru.


Tapi, ini bukan berarti ya kalau orang yang suka cari pengalaman baru, itu lantas punya bakat jadi penjahat. Ini cuma salah satu penelitian saja, kebetulan orang yang di penjara sana punya sensation seeking yang lebih tinggi, tapi bukan berarti hanya sensation seeking lah yang bikin orang jadi pelanggar hukum. Lagipula, telah disebutkan bahwa pencarian sensasi yang dimaksud adalah yang impulsif dan unsocialized. Ada juga orang yang memiliki kebutuhan mencari sensasi yang lebih positif penyalurannya, seperti partisipasi dalam olahraga yang beresiko tinggi sekelas bungee jumping, arung jeram, dst.



Anda, termasuk pencari sensasi yang mana?


Referensi:
Herrero, O., & Colom, R. 2008. Distinguishing Impulsive, Unsocialized Sensation Seeking:A Comparison between Criminal Offenders and the General Population. Journal of Individual Differences, Vol.29, No. 4.

Gambar diambil dari http://psychologytoday.com/)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awas Bising!

Eksperimen-Eksperimen Klasik yang Menarik Perhatianku

Culture Shock: Shock Karena Bertemu Budaya yang Berbeda